Sebagaimana diketahui adanya nama suatu Desa dapat diyakini mempunyai suatu latar belakang atau sejarah terhadap berdirinya suatu desa. Namun untuk mengungkap sejarah desa Tumbak Bayuh secara pasti belum dapat ditemukan karena belum ada lontar/ Prasasti yang bias dijadikan pedoman untuk menyusun sejarah Desa Tumbak Bayuh.
Tetapi berdasarkan cerita yang diperoleh dimasyarakat secara turun temurun dapat dipercaya sebagai sejarah kelahiran Desa Tumbak Bayuh yang dapat kami uraikan sebagai berikut:
Ketika I Gusti Agung Putu menjadi Raja Mengwi, beliau mengutus I Gusti Ngurah Panca keturunan dari I Gusti Ngurah Suna Sakti yang pindah dari Tabanan ke mengwi, Beliau diutus oleh Raja untuk mengambil Tombak di Jimbaran dimana ketika itu Jumbaran sudah dikuasai Mengwi.
Kepergian I Gusti Ngurah Panca bersama Anaknya ke Jimbaran diikuti oleh banyak pengikutnya yang setia dan Tombak yang diinginkan telah didapatkan kemudian beliau bersama pengikutnya kembali ke Mengwi. Namun setelah sampai ditepi siring Desa Tumbak Bayuh beliau beristirahat dan beliau mendapatkan petunjuk bahwa Tombak tersebut harus ditempatkan diareal peristirahatan, kemudian setelah beliau akan melanjutkan perjalanan, beliau memerintahkan pengikutnya bahwa ditempat Tombak tadi agar dibangun Pelinggih Pengeling eling dan lama kelamaan didaerah tersebut diberi nama “TOMBAK AYU”.
Selain sejarah diatas ada lagi cerita yang menceritakan sejarah Desa Tumbak Bayuh sbb:
Ketika I Gust Agung Munggu menjadi Raja di Munggu (Desa Munggu) sekarang dengan Istananya bernama Puri Mandara (Griya Manara), I Gusti Agung Munggu mempunyai prajurit amat sakti-sakti. Prajurit tersebut menggunakan senjata “Tombak” dari kayu bayur, dimana kayu bayur tersebut diambil dari hutan bayur yang lokasinya di Desa Tumbak Bayuh sekarang. Karena kebersahilannya dengan menggunakan Tombak dari kayu bayur maka lokasi hutan bayur tersebut diberi nama “Tombak Bayur” yang lama kelamaan menjadi nama “Tumbak Bayuh” yang sampai sekarang menjadi Naa Desa Tumbak Bayuh.
Sebelum Desa Tumbak Bayuh menjadi Desa Difinitif, Desa Tumbak Bayuh masih bergabung dalam wilayah Desa Buduk, mengingat Desa Buduk wilayahnya sangat luas dan semakin kompleknya tugas-tugas Kepala Desa serta makin berkembangnya jumlah penduduk ketiga desa tersebut, maka tokoh-tokoh desa menginginkan untuk mengadakan pemekaran, sehingga pada tanggal 14 Oktober 1997 Desa Buduk dimekarkan menjadi 3 (tiga) Desa yaitu : Desa Buduk, Desa Persiapan Tumbak Bayuh, Desa Persiapan Pererenan. Kemudian setelah ketiga Desa tersebut memenuhi persyaratan maka pada tanggal 27 Juli 1999 Desa Tumbak Bayuh menjadi Desa Difinitif.
Demikian secara singkat Sejarah Desa Tumbak Bayuh disampaikan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.